Mungkin banyak dari teman-teman yang bertanya, “Aku sudah sering bershalawat, tapi kenapa masalah yang kuhadapi tak kunjung usai?”

Teman-Teman, permasalahan dalam hidup ini memang nggak akan pernah ada selesainya. Selama kita masih di dunia, permasalahan pasti datang silih berganti.

Sebelum kita mempertanyakan hal tersebut, mungkin kita mesti becermin lebih dulu. Selama ini kita ke mana saja? Sudah pantaskah kita ditolong oleh Allah? Sudah sebanding ibadah kita dengan permintaan kita?

Mungkin kita masih diminta untuk menambah lagi bacaan shalawat kita. Kalau perlu, bikin target ribuan shalawat tiap hari, agar kita sibuk mengejar target hingga lupa dengan masalah. Lalu, tanpa terasa, masalah tersebut pun selesai dengan sendirinya.

Tenang saja! Teman-teman nggak perlu ragu. Cukup yakini semua akan baik-baik saja. Sebab, dalam sebuah cerita yang disampaikan Sufyan Ats-Tsauri, Rasulullah saw pernah bersabda,

“Aku adalah penolong bagi orang yang memperbanyak membaca shalawat kepadaku.”

Teman-Teman, kata shalawat dalam bahasa Arab berasal dari kata shollaa, yang merupakan akar kata yang sama dengan shalat. Kata shalawat adalah bentuk jamak kata sholat. Secara bahasa, kedua kata tersebut kata dari mempunyai arti yang sama, yaitu doa.

Namun, definisi secara istilah yang membedakan keduanya. Shalat, sebagaimana yang kita tahu, adalah rangkaian ibadah berupa ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. Sedangkan shalawat adalah kepada pujian, sanjungan, atau penghormatan Rasulullah saw.

Shalawat secara bahasa berarti doa, sedangkan secara istilah adalah pujian, sanjungan, atau penghormatan kepada Rasulullah saw.

Menurut Imam Sahl bin Muhammad bin Sulaiman dalam kitab Asbabu Nuzulil Qur’an, shalawat adalah bentuk penghormatan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad saw. Hal ini hampir sama dengan perintah Allah kepada malaikat untuk bersujud kepada Nabi Adam a.s. yang juga merupakan bentuk penghormatan Allah kepada Nabi Adam a.s. Namun, penghormatan yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad saw lebih sempurna dibandingkan dengan penghormatan-Nya kepada Nabi Adam a.s.