Awan yang wan kelabu pekat mulai mengepung area di sekitarku. Suasana cukup sepi, ratusan penghuni kampus mungkin sudah kembali ke rumah masing-masing. Kecuali, kumpulan kelompok tertentu yang memilih jam kuliah malam karena mereka harus kuliah sambil bekerja. Tik, satu rintik air menerpa wajahku. Tik, satu rintik lagi menerpa lenganku dan begitu seterusnya hingga satu titik air itu menjadi makin banyak.

Hawa dingin berhembus menemani jutaan air yang jatuh dari langit. Senyumku terbit, aku suka hujan dengan sejuta kenangan yang tersimpan di dalamnya. Hujan, satu kata magis bagi beberapa orang, termasuk diriku. Kata yang selalu berikatan dengan kenangan dan sendu, tapi tidak semua tentang hujan itu sedih.

Banyak orang berkata, hati-hati jika hujan, nanti akan ada banyak kenangan yang terkumpul di jalanan. Kupikir itu aneh, tapi ternyata mereka benar. Bicara soal kenangan dalam hujan, kurasa semua hujan kulewati dengan baik. Bermain dengan kedua orang tuaku dan ketiga kakakku di bawah hujan atau sekadar makan mi instan dengan asap mengepul dan aroma yang membuat perut lapar. Ya, intinya, hujan adalah hal yang menyenangkan. Oke, sekarang lupakan topik soal hujan yang tidak ada habisnya.

Namaku Caramel Starla Rajendra. Tidak ada yang spesial dariku, kecuali soal aku adalah putri dari keluarga Rajendra, salah satu pengusaha ternama di Indonesia. Di antara tiga kakak laki-laki, aku menjadi seorang putri yang sangat disayang oleh Ayah dan Bunda.