Kalau kamu begini, kamu nggak akan pernah berhasil, Kafsa!” “latihan yang benar, kafsa!”
“Fokus! Fokus, Kafsa! Gimana kamu bisa jadi atlet renang profesional kalau begini aja kamu payah!”

Kafsa tertawa, begitu kencang, hingga menggema dalam suatu ruangan yang ia yakini hanya ada dirinya seorang di sana. Menertawakan nasibnya yang sudah tercap menjadi perenang payah di dalam kolam renang yang airnya tampak begitu tenang, berbanding terbalik dengan keadaannya saat ini. Hancur, berantakan. Hingga sepertinya, ketidakwarasan telah merenggut akal sehatnya.

Sebab saat ini, Kafsa perlahan menutup mata dan tubuhnya berangsur masuk ke dalam air. Meredam segala hal-hal negatif yang ada di dalam kepalanya untuk ikut larut bersama dengan air kolam.

Air adalah temannya. Air selalu membawa sensasi tenang yang begitu menyenangkan. Kafsa percaya akan hal itu. Untuk itu, tanpa berpikir panjang, ia pun membiarkan tubuhnya terapung. entah pada akhirnya tenggelam atau tidak, ia tidak peduli.

Apa benar pertemanan antara laki-laki dan perempuan yang terbilang sangat lama, keduanya tidak ada rasa suka? Atau hanya salah satu saja? Atau memang ternyata dua-duanya saling suka?

Kafsa Rezilio seorang atlet renang terkenal asal Bandung ini mempunyai teman kecil bernama Ornela Thalassa. Sudah 8 tahun pertemanan mereka, yang tak pernah di sangka-sangka jika keduanya ternyata saling menyukai. Mereka memendam rasa suka itu selama 8 tahun sampai akhirnya teman satu geng nya Kafsa ini bernama Junarega ternyata menyukai Ornela juga.
Akankah Kafsa berjuang lalu menyatakan perasaan suka nya kepada teman kecil nya? Atau mengalah dan membiarkan Junarega bersama Ornela?