Sakura Adrea kembali ke Jogja untuk melanjutkan kuliahnya yang sempat tertunda. Saat di Jogja, ia tinggal di Kost HZ dan di lantai yang isinya cowok-cowok, salah satunya adalah Bastian Emilio. Awalnya, Bastian dan Sakura sering bertengkar karena hal-hal kecil. Seiring berjalannya waktu, keduanya sama-sama merasakan sesuatu yang tak biasa pada perasaan mereka. Akhirnya, mereka memutuskan untuk menjalin hubungan. Namun, di tengah tengah perjalanan hubungan mereka, ada suatu kebenaran yang terungkap. Kebenaran yang sangat tidak disangka-sangka.

Jika ada kata-kata yang lebih tentangmu, Sakura Adrea, sungguh tidak akan cukup walau beribu lembar kutuliskan untukmu. Sakura Adrea, kamu perempuan yang aku cintai setelah Bunda dan ibuku. Aku menghargai kamu seperti menghargai Bunda dan ibuku. Aku menjagamu seperti aku menjaga adik kecilku, dan mencintaimu selayaknya perempuan hebat yang layak untuk dicintai.

Sakura Adrea, kamu begitu indah. Bahkan, semua kata yang kutuliskan pun tak mampu untuk menggambarkan betapa indahnya sosokmu. Mata indahmu yang mampu membuatku tenang, senyumanmu yang membuat hebat untuk menuliskan semua lelahku hilang, tawamu yang menjadi alasanku bahagia, dan kamu yang menjadi alasanku untuk tetap berada di bumi ini, dan lebih lama untuk menikmati Kota Yogyakarta yang istimewa ini bersamamu.

Jika masa lalumu menghancurkan sebagian rumahmu, izinkan aku untuk memperbaiki beberapa bagian rumah yang hancur, dan aku akan berjanji bahwa rumah tersebut tidak akan kembali hancur. Aku akan memperbaiki disetiap waktu yang berjalan agar tidak ada cela untuk hancur kembali walau kegores sedikit pun tidak akan aku biarkan rumahmu kembali hancur.

Izinkan aku untuk menuliskan satu kisah dalam kertas yang tak berujung. Dan aku memilihmu untuk menjadi pasanganku berkelana di kota istimewa ini dan mengukirkan kisah istimewa milikku dan kamu, Sakura Adrea.