“Satu dari seratus sekian hati yang pernah singgah, kamu yang menjadi terakhir untuk selamanya.”

Ini cerita tentang Gibran Dirgantara dan Azzura Arabela. Gibran yang dijuluki sebagai playboy sejati dan Abel yang dijuluki sebagai rentenir kelas. Gibran itu doyan gonta-ganti pacar setiap harinya. Baginya, satu pacar saja tidak cukup. Namun, dari sekian banyaknya jajaran para pacarnya, Gibran tidak pernah jatuh hati kepada mereka sedikitpun.

Semuanya jadi berbeda saat ia menjadi dekat dengan Abel, bendahara kelas yang selalu menagih uang kas setiap kali Gibran bertemu dengannya. Menunggak uang kas, mengganggu Abel, serta menggoda Abel sudah termasuk kesenangannya sendiri. Baginya, hanya dengan cara inilah ia mampu mendekatkan Gibran kepada Abel. Gibran yang pintar menutupi perasaannya, serta Abel yang tidak tahu cara mengutarakan perasaannya.

“Lo sederhana, tapi gue suka.”

Suatu ketika, saat Gibran sudah mendapatkan semuanya, badai besar menghantam hubungannya dengan Abel. Sebuah kesalahpahaman membuat mereka menjadi renggang. Banyak pengorbanan yang Gibran lakukan untuk Abel. Namun, cewek itu masih enggan menatap Gibran lagi. Sulit untuknya memercayai Gibran.

Lalu, bagaimana dengan akhir hubungan mereka? Akankah Gibran dan Abel akan usai? Atau Abel akan kembali ke pelukan Gibran?

Novel Gibran Dirgantara mengisahkan tentang Gibran Dirgantara dan Azzura Arabela. Gibran adalah sosok lelaki yang dijuluki sebagai playboy sejati. Sedangkan, Abel adalah bendahara yang dijuluki sebagai rentenir kelas. Gibran sangat hobi gonta-ganti pacar setiap hari. Seakan baginya, satu pacar saja tidak cukup.