Pada sore hari yang lumayan cerah seperti perasaan keduanya, Zora dan Zio sedang berada di supermarket. Sepulang kuliah tadi, mereka berdua langsung melipir untuk berbelanja.

Laki-laki yang menggunakan pakaian casual dan membuatnya terlihat makin tampan itu, mendorong troli belanjaan. Sementara itu, Zora sibuk memilih-milih produk yang akan dibeli. Selain belanja bulanan, Zora juga ingin membeli beberapa bahan kue yang stoknya sudah mulai menipis, bahkan beberapa nyaris habis. Daripada ia harus belanja bolak-balik, mending sekalian saja, kan? Mumpung ada Zio yang bisa membantunya membawa barang yang ia beli nanti.

Zio memang selalu siap sedia kala pacarnya itu membutuhkannya, tetapi terkadang Zora-lah yang merasa enggak enak kalau terus-terusan meminta bantuan Zio. Walaupun mungkin sebenarnya Zio senang kalau Zora mengandalkan dirinya seperti itu.

Cake shop online milik Zora masih beroperasi hingga sekarang. Bahkan, belakangan ini ia semangat sekali mengambil orderan. Zora juga memiliki akun media sosial berbasis video berdurasi pendek, yang ia pakai untuk mempromosikan kue buatannya. Nggak disangka, videonya mendapat banyak atensi dan respons yang baik. Kalau dulu, mungkin Zora akan misuh-misuh kala ia tahu kuenya mendapat banyak atensi. Namun, sekarang karena ia sudah memantapkan niat untuk menjadi seorang professional baker dan memiliki bisnis kue, ia jelas senang dengan pencapaiannya tersebut. Ya, walaupun belum seberapa, sih.

Setelah pembeli pertama Cake Shop bodongnya datang mengisi hari-harinya—bahkan hatinya, warna-warni hidup Zora semakin bertambah.

Ezio Arcello, si pembeli pertama yang dimaksud pun tidak kalah berwarna. Keduanya menjalani hari-hari dengan frekuensi yang seirama. Bersama Muklis peyot si peliharaan Jibran, juga Disa dan Jibran, ayo ikut ke dalam keseharian Zio dan Zora yang tidak biasa!