Shiloh Hanukkah, seorang gadis populer yang disukai banyak orang, harus dipasangkan dengan Abiel Isaiah untuk menjadi mentor adik tingkat mereka. Shiloh pikir, pesonanya berlaku pada semua orang, tapi nyatanya, tidak bagi Abiel.

Seiring berjalannya waktu, Shiloh mulai menyadari, bahwa ia telah jatuh hati pada Abiel. Namun, gadis itu harus merasakan sakitnya mencintai sebelah pihak, terlebih ketika tahu bahwa Abiel ternyata sudah punya tambatan hatinya sendiri.

Lalu, apakah Shiloh akan berhasil mendapatkan cinta Abiel? Atau ia harus merelakan cintanya bertepuk sebelah tangan, untuk pertama kalinya?

MENJADI pusat perhatian bukanlah hal yang sulit bagi Shiloh Hanukkah, gadis sembilan belas tahun yang rambutnya cokelat sejak lahir itu. Punya paras jelita dan kepribadian menyenangkan, membuatnya mudah digemari oleh banyak orang. Klasik, tapi berhasil membuat hidupnya sedikit lebih mudah dibandingkan orang lain, Entah hal ini termasuk super power atau bukan, yang pasti Shiloh selalu mampu membawa kesan positif bagi siapa pun yang tengah berinteraksi dengannya. Tidak heran kalau sejak kecil, ia sudah mahir mengambil hati banyak orang.

Seiring berjalannya waktu, kemampuannya itu berubah menjadi sebuah daya tarik di mata para laki-laki. Shiloh yang mulai beranjak remaja, akhirnya mengenal dan mengerti apa itu cinta. Popularitas Shiloh tidak pernah redup. Hingga gadis itu lulus SMP, masuk SMA, dan masuk ke perguruan tinggi, sosoknya masih terus dipandang, lebih lebih oleh para kaum adam yang menyukainya bahkan dalam diam. “Ah, Shiloh mah enak! Dia kan cantik! Mau dia bengong sekalipun, cowok-cowok masih pada ngantri!” Kira-kira begitu kata orang-orang di sekitarnya.

Memang benar. Selama sembilan belas tahun Shiloh hidup, dirinya belum pernah sekalipun merasakan sakitnya cinta bertepuk sebelah tangan. Kisah cintanya mulus. Namun, terbiasa dimudahkan dalam urusan asmara, membuat gadis yang hobi bersenang-senang dengan uang orangtuanya itu jadi tidak tertarik dengan kehidupan percintaan. Bagi Shiloh, yang utama di dalam hidup saat ini hanyalah dirinya dan tas-tas branded kesayangannya. Pacar? Mungkin hal itu ada di urutan ke seratus dua puluh lima.