“ALEY, di umurku yang udah 23 tahun ini aku siap menikah,” ucap Zae dengan pandangan lurus pada bola mata perempuan di hadapannya.
Amberley sedikit terkejut, tapi kemudian memberi laki-laki itu seulas senyum manis. “Kamu yakin?”
Zae mengangguk. “Aku udah temuin orangnya. Secepatnya aku mau menikah. Aku nggak bisa tunda lebih lama lagi.”

Debaran itu semakin tak terkendali. Amberley tersipu, tidak mampu menahan senyum yang kian melebar. Hati yang berbunga dan isi pikiran yang melayang-layang ke berbagai hal indah membuatnya salah tingkah.
Bertahun-tahun menjalin hubungan dekat dengan Zae, Amberley tidak menyangka akan berada pada detik-detik Zae akan mengatakan kalimat itu. Kalimat yang kebanyakan laki-laki ucap kepada perempuan pilihannya untuk dijadikan istri.
“Aku bakal kenalin dia ke kamu.” Ucapan Zae memudarkan senyum di wajah cantik Amberley.
Kernyitan tipis timbul di keningnya saat Amberley bertanya, “Dia?” “Iya. Calon istriku,” ungkap Zae.

Dingin dan bersalju adalah dua kata yang dapat mendeskripsikan kehidupan Amberley, sang Dewi Musim Dingin, cucu dari Dewi Lautan. Amberley tidak dapat jauh dari udara dingin, tapi hatinya merupakan hal paling hangat dan tulus di muka bumi.

Kisah Amberley berdasar dari semua ramalan, dari takdir yang jauh lebih besar dari yang ia bayangkan. Dengan kebaikan dan kekuatan yang dimiliki, Amberley harus mengorbankan banyak hal untuk melindungi seluruh keluarganya. Dan, ia tidak pernah ragu untuk mengambil resiko apapun itu.

Namun, tanggung jawabnya kali ini jauh lebih menantang. Akankah ia mampu membuat pilihan terbaik? Atau, harus ada yang dikorbankan kembali?